Info Terbaru Indonesia
– Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan kepentingan kerjasama antara berbagai departemen dan institusi untuk mencegah tindakan kriminal terkait perdagangan manusia (TPPO) serta penyelundupan tenaga kerja asal Indonesia (TKI) yang tidak sah. Penegasannya ini dikemukakan pada acara peluncuran resmi Pelabuhan Internasional Gold Coast Ferry di Bengkong, Batam, Kepulauan Riau, pada hari Senin (14/4/2025).
Pada pidatonya, Kapolri mengucapkan penghargaan karena adanya dermaga baru itu. Menurutnya, pelabuhan ini bakal mendorong perkembangan ekonomi di Batam serta membantu menciptakan Visi Indonesia Emas pada tahun 2045.
Menurut Kapolri, “Saya rasa ini merupakan aspek atau wujud optimis dari para mitra yang bersemangat untuk menanam modal di daerah Batam. Ini tentu saja adalah sesuatu yang perlu kami dorong guna mencapai visi Indonesia Makmur meraih target Indonesia Emas pada tahun 2045.”
Meskipun demikian, dalam upaya membangun infrastuktur, Kapolri juga menekankan pentingnya kehati-hatihan bagi semua pihak untuk mencegah kemungkinan penggunaan pelabuhan menjadi rute peredaran tenaga kerja yang tidak sah.
Dia menyebutkan bahwa perdagangan ilegal tenaga kerja migran tak hanya lewat dermaga gelap, tetapi kini juga memakai dermaga resmi—entah itu dalam negeri atau luar negeri. Karenanya, dia menyerukan pemeriksaan ketat oleh semua pihak yang terkait.
“Selain memasuki pelabuhan gelap, mereka juga mengakses pelabuhan resmi, termasuk yang dalam negeri dan bisa jadi luar negeri,” ungkap Kapolri.
“Saya serahkan kepada Anda semua, mohon pengawasannya dengan sungguh-sungguh. Semua pegawai yang hadir, termasuk mereka dari bea cukai, imigrasi, polisi, serta pihak-pihak terkait lainnya agar benar-benar melakukan pemantauan dan pengawasan,” tegasnya.
Selanjutnya, Kapolri mengimbau pemerintah daerah untuk lebih proaktif dalam menyediakan fasilitas seperti balai-balai pelatihan tenaga kerja. Tindakan tersebut dianggap vital guna mencegah warga menjadi buruh migran tanpa izin akibat dari kurangnya kesempatan mendapatkan pendidikan atau latihan yang dibutuhkan.
“Harapan kami ketika pekerja kami pergi adalah mereka semua telah diberi pelatihan vokasional yang mencukupi sesuai kebutuhan dan tidak jadi korban atau malah dipulangkan karena sebenarnya mereka berangkat tanpa izin resmi,” katanya.
Bukan hanya tentang pekerja, Kepala Polisi Nasional juga mengkritik kemungkinan adanya perdagangan ilegal narkotika yang menggunakan rute lautan dan dermaga. Dia menekankan kepada para petugas agar meningkatkan tingkat kehati-hatian serta secara teratur melaksanakan pengawasan untuk mencegah peristiwa semacam itu.
“Dari sudut pandang lain, hal ini membuka peluang bagi kita untuk memperluas investasi dan mendongkrak sektor wisata. Akan tetapi, harus diwaspadai agar tidak ada pihak-pihak yang mengabusi kesempatan tersebut sehingga dapat mencelakan nasib negara kita, terlebih lagi warga daerah Batam,” tegasnya.
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia menyatakan kesetiaan polisi dalam mensupport dan melindungi berbagai proyek pengembangan serta investasi yang ada di kawasan Batam guna memelihara ketentraman dan perkembangan bangsa.
“Polri kami dengan senang hati akan mendukung pengamanan serta melindungi semua rencana dan proyek investasi yang berlangsung di daerah Batam,” demikian penjelasannya.