Harga Murah, Resiko Mahal : Inilah Bahaya Mengonsumsi Minuman Manis Sachet Secara Berlebihan

Diposting pada
banner 336x280

Minuman sachet yang memiliki kemasan ringkas dan mudah dibawa itu memang menjadi pilihan populer bagi banyak orang. Namun, dibalik kemudahannya itu, ada beberapa hal penting yang perlu kita ketahui tentang minuman sachet:

Apa Itu Minuman Sachet?

banner 468x60

Minuman sachet adalah minuman yang dikemas dalam bentuk sachet atau ampul kecil. Biasanya, minuman ini berupa bubuk yang perlu dilarutkan dalam air atau minuman lainnya. Jenis minuman sachet sangat beragam, mulai dari minuman serbuk rasa buah, minuman energi, hingga minuman penambah stamina.

Dikutip dari Kompas.com, Dokter beserta Dirut RSU PKU Muhammadiyah Prambanan Dien Kalbu Ady menjelaskan mengenai tweet viral bahwa minuman serbuk sachet dapat menyebabkan cuci darah. Menurutnya, mengonsumsi minuman serbuk yang berlebihan dalam waktu yang panjang memang dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal. Bahkan, pada pasien yang mengalami gagal ginjal, mereka harus melakukan cuci darah secara rutin.  Bahaya mengonsumsi minuman serbuk ini berlaku untuk minuman serbuk jenis apapun “Kandungan kafein, taurin, ekstrak ginseng, dan gula yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan gangguan aliran darah pada ginjal” ujarnya kepada Kompas.com Sabtu (8/10/2022).

Kelebihan bawaan dari minuman sachet :

1. Minuman Serbuk Instan Sangat Praktis

Minuman serbuk instan dirancang khusus untuk memberikan konsumen solusi yang mudah dalam menikmati sebuah produk.

Bahkan, beberapa produk hanya perlu menambahkan air panas atau dingin, dan dalam hitungan detik sudah dapat dikonsumsi tanpa harus menunggu dimasak terlebih dahulu.

Dengan demikian, produk ini bisa mengurangi waktu yang dibutuhkan saat kegiatan Anda sibuk atau ideal terutama dalam situasi yang membutuhkan kecepatan dalam penyajian.

Terlebih lagi, membuat minuman instan tidak memerlukan keterampilan khusus sehingga dapat diakses oleh siapa saja.

2. Memiliki variasi rasa yang lebih banyak

Minuman kemasan dalam bentuk serbuk instan secara umumnya memiliki berbagai variasi rasa yang lebih banyak dibandingkan dengan minuman siap saji lainnya.

Dengan demikian, banyak konsumen lebih memilih produk ini karena dinilai lebih memberikan fleksibilitas untuk memenuhi selera dan keinginan konsumen saat ini.

Inovasi jadi bubuk minuman memang sangat banyak karena dapat menciptakan kombinasi bahan-bahan untuk menghadirkan rasa yang unik.

Paket Ringan Ini Sesuai untuk Gaya Hidup yang Pesat

Terwarisi di dalam kemasan sachet, minuman serbuk yang siap dibawa dan dikemas secara instan memang sangat dipermalukan untuk dibawa ke tempat kerja, travel, atau untuk kegiatan outdoor lainnya.

Selain itu, beberapa produk kemasan minuman instan kini telah menyediakan alternatif kemasan ramah lingkungan yang menggunakan bahan kertas atau daur ulang dari PET atau HDPE.

Beberapa orang telah mengembangkan beberapa studi untuk memanfaatkan bahan plastik yang dapat hancur dengan cepat untuk mengurangi limbah plastik yang berlebihan.

Banyak hanya, beberapa merk bahkan memebuat kerja sama dengan perusahaan daur ulang untuk memastikan kalau bungkusnya bisa diolah dengan cara yang efektif.

3. Stabilitas penggunaan dan umur simpan yang panjang

Teknologi di pabrik minuman ini saat ini sangat canggih, termasuk pada proses pengemasan.

Meskipun tidak semua pabrik memiliki teknologi yang memadai, beberapa telah memiliki mesin yang dapat memastikan kelembaban dan ventilasi udara yang terisolasi untuk menjaga kualitas bubuk minuman.

Selain itu, metode pengeringan juga memengaruhi hasil pengeringan bubuk yang berkualitas terbaik, baik dengan menggunakan teknologi pengeringan beku atau penyemprotan untuk meningkatkan umur penyimpanan.

4. Kemudahan dalam Menyimpan dan Membersihkan Produk

Produk minuman instan umumnya telah menerima sekuritas keamanan pangan dan mematuhi aturan standar industri yang ditentukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Selain itu, kemasan minuman instan juga cenderung ringan agar lebih mudah dipindahkan atau diambil dalam jumlah besar.

Desain pada kemasan cenderung efisien untuk mengurangi kebutuhan ruang penyimpanan sehingga tetap mudah dibawa.

5. Terjangkau dan Ekonomis

Jika dibandingkan dengan harga minuman jenis lainnya, misalnya saja minuman rasa coklat antara kemasan siap saji dan kemasan serbuk instan, tentu minuman instan berkemasan cenderung lebih murah.

Selain itu, beberapa minuman serbuk juga menawarkan variasi ukuran yang berbeda-beda, sehingga dapat disimpan selama beberapa bulan.

Dalam satu paket minuman serbuk instan berbobot 250 gram, contohnya, dapat disajikan di beberapa gelas yang tentu saja mudah dan cepat disajikan.

Secara umum, minuman kemasan manis mengandung gula dan kalori yang tinggi sehingga berisiko menyebabkan berbagai masalah kesehatan jika dikonsumsi terlalu banyak. Hal ini perlu diwaspadai karena dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyakit lainnya. Lalu, Berikut beberapa dampak dari minuman sachet :

1. Meningkatkan Risiko Obesitas

Bahaya minuman kemasan yang pertama adalah meningkatkan risiko obesitas atau berat badan berlebih. Minuman kemasan manis biasanya mengandung fruktosa, yaitu jenis gula sederhana yang dicerna secara cepat dalam tubuh, sehingga rasa kenyang yang dirasakan tidak bertahan lama.

Hal ini berpotensi membuat seseorang mengonsumsinya secara berlebihan, sehingga asupan kalori harian melebihi batas normal. Selain itu, berlebihan konsumsi minuman kemasan manis juga diduga melipatgandakan resistensi hormon leptin, yang berfungsi mengatur nafsu makan dengan memberi sinyal kenyang bagi tubuh.

Kerusakan leptin bisa menyebabkan mengurangi kemampuan hormon leptin, sehingga membuat seseorang merasa lapar dan ingin makan secara berlebihan. Ini dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas.

2. Berisiko Menyebabkan Diabetes

Mengonsumsi minuman kemasan manis setiap hari tubuh akan terkena risiko diabetes, ini salah satu efek buruk yang sering terjadi pada orang yang kehilangan hemat dalam minum minuman kemasan manis. Banyaknya fruktosa dalam kemasan manis tersebut akan menambahkan banyak gula secara berlimpah sekaligus menyebabkan tubuh Anda terkena resistensi hormon insulin.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh The Journal of Pediatrics membahas tentang dampak dari mengonsumsi minuman yang kaya fruktosa pada pemuda berusia 12-16 tahun di Taiwan. Hasilnya menunjukkan bahwa pemuda yang banyak mengonsumsi minuman-minuman ringan berpemanis lebih mungkin mengalami perlawanan insulin.

Sebagai informasi, hormon insulin merupakan hormon yang bertugas mengendalikan kadar gula darah (glukosa) dalam tubuh. Ketika terjadi ketahanan insulin, sel-sel tubuh tidak merespons insulin sebagaimana mestinya. Akibatnya, glukosa tidak bisa mudah masuk ke dalam sel, sehingga menumpuk di dalam darah. Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan penyakit diabetes.

3. Mempunyai Potensi Memicitkan Penyakit Hati

Telah dijelaskan bahwa minuman kemasan manis berisosiasi dengan fruktosa yang signifikan. Mengingat proses metabolisme fruktosa melibatkan organ hati. Ketika jumlah fruktosa yang mencapai organ hati berlebihan, maka yang tersisa akan diubah menjadi lemak.

Ketika ada lemak berlebihan yang disimpan di dalam organ hati, maka hal ini dapat menyebabkan kondisi yang bernama NAFLD (Penyakit Leher Hati Nonalkoholik). Jika NAFLD tidak diobati dengan tepat, maka hal ini bahkan bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan hati, hingga kegagalan hati.

4. Berpotensi Menimbulkan Adiksi

Minuman kemasan manis biasanya berisi gula yang tinggi. Perlu Anda ketahui bahwa gula merupakan zat yang dapat menyebabkan ketergantungan, jika dikonsumsi terlalu banyak. Pasalnya, konsumsi gula terlalu banyak bisa menyebabkan produksi hormon dopamin dalam jumlah banyak.

Hormon dopamin sendiri adalah hormon yang dapat memberikan perasaan bahagia. Itulah sebabnya, konsumsi gula berlebih bisa membuat seseorang kecanduan untuk mendapatkan perasaan bahagia tersebut.

5. Mengganggu Kesehatan Rongga Mulut

Terlalu banyak mengonsumsi minuman kemasan yang manis, khususnya minuman bersoda dengan kadar gula tinggi, juga dapat memiliki efek buruk pada kesehatan gigi. Kombinasi dari asam karbonat, asam fosfat, dan kadar gula dalam minuman bersoda diyakini merupakan salah satu penyebab kerusakan struktur gigi.

6. Memicu Artritis Gout

Artritis gout adalah kondisi yang ditandai dengan nyeri dan peradangan pada sendi yang disebabkan oleh akumulasi kristal asam urat. Ini bisa disebabkan oleh mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak seimbang, seperti minuman manis dalam kemasan yang mengandung fruktosa dalam jumlah banyak. Oleh karena itu, oksidasi fruktosa akan menghasilkan asam urat di dalam tubuh, sehingga kadar asam urat akan meningkat.

7. Menyebabkan Terbentuknya Batu Ginjal

Penelitian yang dimuat di Clinical Journal of the American Society of Nephrology menyebutkan bahwa mereka yang sering mengonsumsi minuman kemasan manis, seperti soda, gula, atau sweetener buatan cenderung lebih berisiko mengalami penyakit batu ginjal. Oleh sebab itu, penting meningkatkan kesadaran tentang bahaya dari minuman ringan dan memulai langkah untuk mengurangi konsumsinya agar ginjal tetap sehat.

8. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Minuman kemasan manis merupakan ancaman yang lebih lanjut dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung. Pihak yang berkaitan adanya fruktosa yang terkandung di dalam minuman berpemanis menyebabkan peradangan dan penimbunan lemak di dalam jaringan otot jantung.

9. Yang terkait dengan Peningkatan Risiko Demensia

Keterdapan gula dalam minuman manis kemasan juga diyakini mempengaruhi risiko tertentu untuk menderita demensia. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine, kenaikan kadar gula darah (glukosa) mungkin juga meningkatkan risiko terjadinya demensia.

Perlu diingat bahwa mengonsumsi minuman kemasan manis dapat menyebabkan reaksi atau efek samping yang berbeda-beda pada setiap orang. Selain itu, informasi terkait bahaya minuman kemasan manis yang disebutkan di atas tidak bisa menggantikan diagnosis dari tenaga medis profesional.

Adapun cara mengatasi minuman sachet, berikut caranya :

1. Kurangi Perlahan

Menurut American Heart Association, cara melepas ketergantungan minuman manis bisa dilakukan dengan mengurangi kadar gula dalam minuman secara bertahap.

Contohnya, jika kamu biasanya minum teh dengan dua sendok makan gula, kurangi saja menjadi satu sendok makan. Lalu, secara bertahap kurangi konsumsi gula hingga kamu bisa minum teh tanpa tambahan gula apa-apa.

Dr. Devia Irine Putri mengatakan bahwa ini harus dilakukan. Menurutnya, penting untuk secara bertahap mengurangi gula maupun bahan pemanis di makanan dan minuman.

Dengan mengadaptasi hal ini secara teratur, kamu akan mulai terbiasa dengan menghindari konsumsi minuman manis.

2. Baca Label Nutrisi

Beberapa produk, seperti minuman energi yang dianggap sehat justru mengandung kalori dan gula tambahan. Jenis pemanis buatan yang sering digunakan pada minuman manis adalah sukrosa, glukosa, fruktosa, maltosa, dekstrosa, hingga madu.

Oleh karena itu, dr. Devia menyarankan untuk selalu memperhatikan label nutrisi dengan hati-hati.

“Bandingkan saja kandungan gula atau pemanis pada produk yang akan dikonsumsi atau dibeli,” katanya.

Karena produk minuman yang kamu beli mungkin mengandung gula tambahan yang sangat berlebihan.

3. Pilih Smoothies

Hindari minum kopi atau cola jika kamu membutuhkan minuman yang lezat dan bisa meningkatkan energi. Cobalah membuat smoothies dengan mencampur buah, sayuran, susu, bersama yoghurt rendah lemak yang tidak mengandung rasa manis maupun pewarna tambahan.

Jika Islam mengikuti pola yang lebih seimbang dalam mengonsumsi smoothies, rasa ketagihan dengan minuman manis secara bertahap akan menurun.

4. Minum Air Putih

Kecanduan minuman manis juga bisa diatasi dengan kebiasaan minum air putih secara terus-menerus. Semoga Anda dapat minum air putih dalam setiap kondisi.

Untuk lebih mudah, bawa botol air yang dapat diisi ulang atau letakkan gelas di meja kerja. Hal ini akan membantu Anda untuk membiasakan diri minum air putih.

Beberapa orang mungkin kurang suka minum air putih karena tidak memiliki rasa. Jangan khawatir, kamu bisa menambahkan buah-buahan untuk memberikan rasa alami yang manis.

Dokter Devia mengatakan kamu bisa menggunakan ekstrak, seperti lemon dan almond, yang dapat menambah aroma pada minuman.

5. Teh atau Kopi tanpa Gula

Apakah teh manis adalah minuman favoritmu? Jika iya, coba minum teh tanpa gula.

Bagi orang yang menyukai kopi, kamu juga bisa menggunakan cara ini. Minum kopi dengan sendirinya mungkin membantu kamu mengurangi adiksi ke minuman manis.

6. 100% Jus Buah atau Sayuran

Beberapa orang lebih menyukai membuat jus buah atau sayur dengan penambahan gula atau sirup. Dimulai sekarang, kebiasaan tersebut perlu diubah.

Kamu bisa membuat jus dengan kandungan 100% buah atau sayuran. Biar lebih enak, pilih saja buah dan sayuran yang kamu senangi!

7. Menjauh dari Minuman Sachet

Jika Anda merasa tergoda ingin mengonsumsi minuman sachet, sebisa mungkin jauhkan diri dari nafsu tersebut.

Pastikan tidak memiliki peminuman manis di rumah. Ini bertujuan untuk mengurangi godaan dan mengurangi keinginan untuk mengonsumsi peminuman manis.

Bicarakan juga dengan orang terdekatmu bahwa kamu akan mengurangi konsumsi minuman manis. Dengan begitu, mereka dapat membantumu menghindari minuman satu ini.

Kesimpulan

Minuman sachet memang menawarkan sensasi segar dan rasa yang beragam, namun kenyamanan ini harus disesuaikan dengan kesadaran tentang potensi risiko kesehatan yang mungkin terjadi. Kandungan gula tinggi dan bahan kimia berbahaya, serta kekurangan nutrisi esensial membuat minuman sachet tidak menjadi pilihan sehat untuk dikonsumsi dalam jangka panjang. Untuk menjaga kesehatan tubuh, lebih baik membatasi konsumsi minuman manis sachet dan meningkatkan konsumsi air putih, jus buah segar, atau teh herbal.