Kekhawatiran Ibu dan Janin Meninggal Karena Kurangnya Dokter Anestesi di Rumah Sakit Sikka, NTT

Diposting pada
banner 336x280


Sebuah tragedi melanda saat seorang ibu wafat mendekati proses kelahiran bayinya yang pertama di RSUD Dr. TC Hillers, Maumere, Sikka, NTT beberapa minggu lalu. Kejadian itu menimbulkan perdebatan mengenai absennya dokter ahli anestesi di daerah setempat.

Maria Yunita diberitakan telah wafat di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. TC Hillers, Maumere, pada hari Rabu tanggal 9 April, sekitar pukul 23:00 waktu setempat. Wanita yang berasal dari Nangemeting, Sikka, ini meninggal ketika sedang dalam proses persalinan di bagian Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tersebut.

banner 468x60

Ketika sampai di Unit Gawat Darurat pada hari Rabu (09/04) sekitar pukul 14:30 waktu lokal, keluarga Maria diberi tahu bahwa rumah sakit itu tidak memiliki dokter ahli anestesi.

Menurut kerabat Maria, Fatima Uba Tupen, pihak RS sempat melakukan komunikasi dengan sejumlah rumah sakit di sekitar Sikka, namun calon ibu tersebut mengembuskan nafas terakhirnya pada pukul 23.00 waktu setempat, sebelum sempat dirujuk ke rumah sakit lain.

“Pada saat berada di Instalasi Gawat Darurat (IGD), kami merasa sangat kecewa dan sungguh-sungguh penyesalan karena layanan yang didapatkan tidak memuaskan. Kita dipertahankan dalam waktu yang cukup lama,” ungkap Fatima pasca upacara pemakaman Maria pada hari Jumat (11/04).

Suami Maria, Anselmus Ananius Gonde, tidak dapat menahan air mata ketika harus berpisah dari istrinya dan anak kandung mereka yang telah wafat. Karena itu, ia memberikan nama Gerardus Gonde kepada putranya.

Sepanjang tahun 2025, diketahui bahwa lima orang pasien dinyatakan telah meninggal di RSUD Dr. TC Hillers akibat kurangnya staf ahli dalam bidang anestesi, demikian menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan Sikka, Petrus Herlemus.

Petrus menyatakan bahwa tak terdapat seorangpun ahli anastesi di RSUD TC Hillers sesudah kedua dokter spesialis anestesi yang tadinya bertugas di rumah sakit itu memutuskan untuk berhenti bekerja pada bulan Januari lalu.

Akibatnya, beberapa pasien yang akan menjalani operasi dialihkan ke berbagai rumah sakit di Pulau Flores yang memiliki dokter ahli dalam bidang anestesi, seperti di Kabupaten Flores Timur, Lembata, Ende, Ngada, dan Nagekeo.


BBC News Indonesia

hadir di WhatsApp
.

Jadi orang pertama yang mendapat berita, investigasi, serta laporan terperinci dari BBC News Indonesia dengan menerima pesan langsung melalui WhatsApp Anda.

Sebenarnya, sesuai dengan laporan Petrus, terdapat kira-kira 62 wanita hamil yang memiliki risiko tinggi di wilayah Sikka.

“62 wanita tersebut termasuk dalam kategori risiko tinggi. Meskipun mereka tidak harus menjalani operasi caesar, namun kelompok dengan risiko tinggi memiliki kemungkinan mengarah ke situ. Kami saat ini sedang berusaha untuk mendapatkan tenaga medis,” jelas Petrus.

Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago, menyebutkan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan rumah sakit Kewapante supaya dokter anesthesiolog-nya dapat mendukung RSUD Dr. TC Hillers.

Dia juga menyatakan sudah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan guna melengkapi kekurangan dokter anastesi di RSUD Dr. TC Hillers.

Kejadian kematian sang ibu dan bayi dalam kandungan di rumah sakit itu menimbulkan kontroversi di kalangan publik.

Setelah peristiwa tersebut, kedua ahli anestesi ini melanjutkan tugas mereka di rumah sakit tersebut pada hari Senin (14/04).

Kedua dokter ini sebelumnya bekerja di rumah sakit itu sampai bulan Januari tahun 2025 lalu.

Juventus mengekspresikan penghargaan besar kepada kedua pihak atas dedikasinya dan keputusan mereka untuk kembali berbakti di tempat asal lahirnya.

“Kesiapan kedua dokter tersebut untuk melanjutkan tugas mereka mencerminkan perhatian kepada publik dan juga tanggung jawab profesional yang seharusnya diberi penghargaan,” kata Juventus pada hari Senin, 14 April.

Demikian pula, Wabup Simon Subandi menggarisbawahi kesesuaian antara pentingnya memanfaatkan dinamika yang ada sebelumnya sebagai sarana belajar dan alasan untuk melakukan introspeksi demi perbaikan di masa mendatang.

“Setiap dari kita bertanggung jawab secara etis maupun profesi kepada publik. Kejadian baru-baru ini seharusnya membuat kita semua berpikir tentang cara meningkatkan struktur, memperdalam kerjasama, serta menyelaraskan hubungan yang penuh penghargaan antara satu sama lain,” katanya dengan tegas.

Dia juga menyebutkan bahwa pihak berwenang bersedia mengadakan dialog yang transparan dan sigap, bertujuan mencegah kejadian semacam itu kembali terjadi di kemudian hari.

Laporan dari jurnalis di Sikka, Arnold Welianto

Produksi video oleh Arnold Welianto serta Anindita Pradana

  • Guru honorer menapaki perjalanan sejauh 6 kilometer melewati hutan dan Sungai – ‘Upahnya kurang namun ini semua untuk kebaikan anak-anak.’
  • Perusahaan yang dikelola oleh Keuskupan Maumere menghancurkan ribuan hunian penduduk setempat – ‘Kamilah tak menduga Gereja dapat melakoni hal seperti itu’
  • Perjalanan Mami Vera, mulai dari penolakan oleh masyarakat hingga menjadi calon legislatif transtorwan pertama di NTT
  • Guru honorer menapaki perjalanan 6 kilometer melewati hutan dan sungai – ‘Upahnya kurang namun ini semua untuk kebaikan anak-anak’.
  • ‘Trauma akibat penanganan dokter pria’ – Dugaan kasus pelecehan seksual yang dilakukan dokter spesialis anestesi mengakibkan keraguan pada layanan kesehatan profesional.
  • Perusahaan yang dimiliki oleh Keuskupan Maumere menggusur ribuan hunian penduduk setempat – ‘Kamil tak percaya Gereja dapat melakukannya’
banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *